Kejuaraan Reli Dunia (WRC) beserta FIA sedang melakukan penyesuaian pada jadwal acara di masa mendatang setelah terjadi proses kritik terhadap jadwal Reli Portugal yang dianggap terlalu ekstrem oleh para pereli. Putaran terakhir yang baru-baru ini berlangsung menampilkan jadwal yang telah direvisi oleh penyelenggara, dengan menambahkan dua tahapan lebih dari tahun sebelumnya dan telah mendapatkan persetujuan dari FIA.
Para kru dalam kompetisi ini harus menjalani 10 etape pada Jumat, dimulai dari tes pertama pada pukul 07.35 pagi hingga kembali ke tempat servis di Porto pada pukul 21.00 malam. Selama 14 jam sepanjang hari, para pembalap dan co-driver harus berada di dalam mobil mereka, menempuh total jarak sejauh 683 kilometer, di mana 146 km di antaranya merupakan etape kompetitif. Intensitas hari tersebut hanya dipecah dengan dua kali servis jarak jauh selama 20 menit dan dua kali pertemuan singkat yang membatasi waktu makan dan istirahat bagi para pembalap.
Aksi berlanjut pada Sabtu dengan mobil pertama keluar dari tempat servis pada pukul 06.00 pagi, dimana hari itu berlangsung selama 13 jam. Dan pada hari Minggu, terdapat enam etape dibandingkan dengan empat etape pada tahun sebelumnya, dengan para kru memulai tes pertama pada pukul 06.43 pagi. Kalle Rovanperä, Jonne Halttunen dari Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1 menyuarakan bahwa jadwal yang dihadapi menimbulkan risiko terhadap keselamatan para kru, sementara pemenang reli Sebastien Ogier merasa perlunya adanya perubahan pada jadwal di masa mendatang karena reli ini merupakan salah satu kontes yang paling menantang secara fisik dalam kariernya. Seperti yang diungkapkan promotor WRC, reli tersebut mencapai beberapa batasan yang kemudian akan diatasi dengan adanya pedoman baru.
