Senin, 26 Agustus 2024 – 16:59 WIB
Batam, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendorong investasi ekonomi hijau di Kota Batam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Langkah ini ditandai dengan kehadirannya dalam menyaksikan langsung penandatanganan perjanjian kerja sama pasokan gas alam dan pembangunan infrastruktur di dalam Kawasan Industri Wiraraja.
Kawasan Industri Wiraraja telah berperan aktif terhadap kemajuan industri di Batam dan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau yang pada triwulan II 2024 ini mampu tumbuh stabil mencapai 4,9% (yoy). Sektor industri pengolahan sendiri memberikan share sebesar 41% terhadap PDRB Kepulauan Riau.
“Kita tahu bahwa ekonomi Indonesia cukup baik di tengah global yaitu di antara negara G20, kita top 5 dengan pertumbuhan rata-rata 5% dan inflasi yang rendah di 2,13% di bulan Juli. Kepri juga tumbuh secara baik di kuartal kedua yakni 4,9% dan menjadi salah satu provinsi dengan KEK terbanyak di Indonesia. Kepri tentunya menjadi pintu bagi investasi Indonesia,” ungkap Airlangga dalam rilis yang diterima Senin 26 Agustus 2024.
Kawasan Industri Wiraraja sendiri telah menjadi lokasi dari 8 (delapan) perusahaan diresmikan dalam Grand Launching tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut terutama bergerak pada sektor renewable energy seperti manufaktur solar modul, sodium-ion battery, hingga semikonduktor.
Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan tersebut akan menambah nilai investasi baru sebesar USD17,6 triliun yang berasal dari Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) maupun dari Penanaman Modal Asing (PMA) dari Amerika Serikat, Jerman, Taiwan, dan Singapura. Selain itu, melalui penambahan investasi tersebut juga akan menyerap tenaga kerja sebanyak 36.150 orang.
“Di era digitalisasi, semikonduktor menjadi sangat penting dan dari Pemerintah Pusat kita mempersiapkan Sumber Daya Manusia-nya. Ada start-up di Bandung yang sudah menjadi value chain dari pada industri semikonduktor di Amerika Serikat dalam hal chip design,” lanjutnya.
“Jadi, spektrumnya luas dan karena situasinya dalam Kawasan Ekonomi Khusus dan free trade zone, saya berharap bahwa Kepri ini bisa menonjol di kawasan regional. Kita berani bersaing dengan Johor di Malaysia,” tegasnya.
Airlangga kemudian melakukan kunjungan ke PT Atelier Solar Indonesia yang bergerak dalam usaha manufaktur solar modul. Nilai investasi perusahaan tersebut tercatat sebesar USD30 juta dengan penyerapan tenaga kerja terampil sebanyak 150 tenaga kerja. Pada fase 1, perusahaan ini produksi solar modul berkapasitas 800 MW dan pada fase 2 akan memproduksi solar modul berkapasitas 2 GW.