Senin, 18 Desember 2023 – 16:26 WIB
Palestina – Serangan militer Israel semakin intensif dengan menargetkan rumah sakit dan kamp pengungsi di Jabalia dan Nuseirat, Gaza, Palestina. Kompleks rumah sakit besar di bagian selatan Jalur Gaza termasuk Al Awda, Kamal Adwan, dan Nasser juga menjadi sasaran pemboman tanpa henti.
Tidak hanya itu, tentara Israel juga dilaporkan menahan, menginterogasi, dan menelanjangi staf medis RS Al Awda. Mereka ditahan dengan perlakuan tidak manusiawi selama empat jam sebelum dibebaskan. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al Qudra mengatakan salah satu staf medis yang ditahan Israel adalah Ahmed Muhanna, direktur Rumah Sakit Al-Awda di Gaza. Israel menahan Muhanna ke lokasi yang tidak diketahui.
Diketahui, penembakan besar-besaran di kamp pengungsi Jabalia telah menewaskan sekitar 90 orang. Di antara 25 orang yang tewas di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah adalah 10 anggota satu keluarga, seperti yang dikatakan kerabat yang berduka kepada Al Jazeera. Pada Minggu malam, penembakan di bangsal bersalin Rumah Sakit Nasser menewaskan satu anak dan melukai tiga orang lainnya.
“Menargetkan kompleks medis Nasser adalah bagian dari kebijakan pendudukan untuk menghilangkan sektor kesehatan dan akan menjatuhkan sistem kesehatan di Jalur Gaza selatan,” kata Al Qudra dilansir Al Jazeera, Senin, 18 Desember 2023. Al Qudra meminta intervensi dari organisasi internasional turun tangan melindungi rumah sakit dan staf medis dari target serangan tentara Israel.
Setidaknya 18.787 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober. Sedangkan jumlah korban tewas di Israel mencapai hampir 1.140 orang.
Halaman Selanjutnya “Menargetkan kompleks medis Nasser adalah bagian dari kebijakan pendudukan untuk menghilangkan sektor kesehatan dan akan menjatuhkan sistem kesehatan di Jalur Gaza selatan,” kata Al Qudra dilansir Al Jazeera, Senin, 18 Desember 2023.