Google Kembali Mengaktifkan Aplikasi Boikot Israel yang Sempat Dihapus

by -586 Views

Rabu, 6 Desember 2023 – 14:36 WIB

Gaza – Google kembali mengaktifkan aplikasi ‘No Thanks’ di Play Store, setelah sebelumnya Google sempat menghapus aplikasi tersebut. Diketahui, aplikasi ‘No Thanks’ dirancang untuk membantu orang-orang memboikot perusahaan yang terkait dengan Israel.

Aplikasi tersebut memungkinkan pengguna memindai barcode atau memasukkan nama produk untuk mengetahui apakah item tersebut tertaut ke Israel atau tidak. Pada 3 Desember, Google mengaktifkan kembali aplikasi tersebut ke Play Store dengan deskripsi baru yang berbunyi: “Aplikasi kami menyederhanakan proses pemindaian barcode dan mencari produk yang terdaftar dalam gerakan boikot.”

Sebelumnya, Google resmi menghapus aplikasi seluler ‘No Thanks’ dalam Google Play Store, yang membantu orang-orang untuk memboikot perusahaan yang terkait dengan Israel.

Akun boikot @NoThanks di media sosial mengonfirmasi bahwa aplikasi NoThanks miliknya dihapus sementara karena deskripsinya memuat kalimat tentang, “Apakah, tangan anda mendukung pembunuhan anak-anak di Palestina atau tidak.” “Aplikasi telah ditangguhkan dari Google Store karena kalimat ini, saya telah menghapusnya di pembaruan baru dan toko akan meninjaunya (lagi) dan merilisnya lagi,” tulis akun tersebut, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 6 Desember 2023.

Namun versi baru juga ternyata ikut ditangguhkan. Meski demikian, pengembang sedang dalam pembicaraan dengan Google Play untuk mengaktifkannya kembali.

“Aplikasi ini, adalah bentuk protes damai, dan penting untuk diklarifikasi bahwa aplikasi tersebut tidak antisemit, meskipun ada upaya dari berita dan laporan tertentu untuk menggambarkannya seperti itu,: sambung akun @NoThanks itu. Pencipta aplikasi boikot NoThanks mengungkapkan pada 7 November 2023, bahwa aplikasi tersebut akan membantu setiap individu dalam mengidentifikasi perusahaan, yang mendukung Israel dengan memindai kode batang produk untuk mendapatkan informasi tentang asal produk dan perusahaan yang menjualnya. Pada 29 November, aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 100.000 kali di Google Play. Sebelum Selasa kemarin, 5 Desember 2023, pengembang tersebut mengatakan bahwa kini telah beredar email yang menyerukan agar dia dipecat dari masa magangnya karena mencoba merugikan bisnis yang dijalankan oleh orang Yahudi

Halaman Selanjutnya
Source : vstory