Washington – Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi bahwa mereka akan memperluas dan memperpanjang penempatan kapal Induk USS Gerald Ford di Mediterania Timur, seiring dengan berkecamuknya perang Israel-Hamas di Gaza.
Dilansir dari Al Arabiya, Selasa, 21 November 2023, pejabat pertahanan tersebut mengatakan bahwa penempatan Ford akan diperpanjang sekitar 30 hari. Menteri Pertahanan Lloyd Austin memerintahkan pengerahan kelompok penyerang kapal induk AS ke Mediterania Timur dan penambahan jet tempur untuk mencegah Iran, dan kelompok yang didukungnya berupaya memperburuk situasi atau memperluas perang Israel-Hamas.
USS Dwight D. Eisenhower adalah kapal induk kedua di wilayah tersebut. Para pejabat pertahanan AS telah menegaskan kembali bahwa peningkatan postur militer AS di Timur Tengah dimaksudkan sebagai sinyal pencegahan bagi Iran, Hizbullah Lebanon, dan proksi lainnya di kawasan yang berpikir untuk membuka front kedua melawan Israel.
Terlepas dari langkah-langkah ini, terjadi peningkatan dalam pertukaran lintas batas antara Hizbullah dan Israel. Milisi yang mengaku mendukung Hamas di Gaza ini juga telah melemparkan drone dan roket ke Israel dari Irak, Suriah dan Yaman.
Diketahui, sekitar 20 tembakan rudal dari Lebanon ke arah daerah Galilea Atas di Israel dekat perbatasan Israel-Lebanon, kata laporan setempat pada Minggu. “Sekitar 20 kali tembakan dimuntahkan dalam beberapa menit ke arah wilayah Galilea Atas,” kata Radio Angkatan Darat Israel.
Radio itu menyebutkan sirene meraung di Kota Shtula di Galilea Barat, dekat perbatasan Lebanon-Israel. Radio Angkatan Darat tidak menyebutkan apakah tembakan tersebut menyebabkan korban jiwa atau kerusakan. Ketegangan terjadi di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon di tengah seringnya baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah. Ketegangan di perbatasan itu terjadi ketika Israel memperluas operasi serangan udara dan darat di Jalur Gaza setelah Hamas menyerang kota-kota Israel dekat perbatasan Gaza-Israel pada 7 Oktober.