Kepolisian akan melakukan pencegahan dan patroli di titik-titik perbatasan menuju Jakarta untuk mencegah pelajar berpartisipasi dalam aksi demo buruh di DPR RI. Langkah ini diambil setelah terjadi penangkapan 351 orang dalam aksi demo sebelumnya, di mana 196 di antaranya adalah anak-anak yang sudah dilepaskan. Ade Ary, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa kehadiran polisi di berbagai titik, patroli, dan imbauan edukasi dilakukan untuk mencegah pihak-pihak yang tidak berkepentingan turut serta dalam aksi unjuk rasa.
Selain itu, Ade Ary juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan live di akun TikTok dengan konten ajakan kepada para pelajar untuk ikut dalam demonstrasi. Pihak kepolisian juga akan memantau konten ajakan aksi demo di media sosial dan siap melakukan upaya hukum jika menemukan konten yang mengarah kepada perbuatan pidana. Dalam aksi demo tersebut, sebanyak 4.531 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan di sekitar Gedung DPR, Jakarta, yang digelar oleh massa buruh yang tergabung dalam Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh (KSP-PB) seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Aksi demo tersebut berisi sejumlah tuntutan utama, termasuk penghapusan sistem pekerja alih daya, penolakan upah murah, dan reformasi pajak perburuhan.