Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, memperlihatkan hasratnya untuk bertarung dalam sebuah wawancara dengan GP Racing tahun lalu. Dukungan dari 36 klub mobil dan Fabiana Ecclestone sebagai wakil presiden FIA untuk Olahraga – Amerika Selatan merupakan serangan awal terhadap Carlos Sainz Sr. Calon presiden FIA harus mengkonfirmasi dukungan untuk mencalonkan diri, dengan syarat harus memiliki tim dukungan yang berasal dari berbagai wilayah seperti Eropa, Afrika, Asia-Pasifik, Amerika Utara, Amerika Selatan, serta kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Mendapatkan dukungan global sebelum mencalonkan diri sebagai presiden merupakan langkah penting. Beberapa calon presiden sebelumnya bahkan mundur dari tantangan karena petahana sudah memiliki dukungan total dari satu wilayah. Robert Reid yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil presiden olahraga mengkritik keputusan sentralisasi kekuasaan oleh presiden, yang berbeda dengan manifesto kampanye Ben Sulayem.
Posisi keuangan FIA yang genting juga menjadi sorotan dalam wacana ini. Kondisi keuangan yang buruk, masalah dengan hak komersial Formula 1, hingga laba operasional yang minim, menjadi faktor penting dalam pemilihan presiden FIA. Dukungan klub-klub mobil terhadap Ben Sulayem juga menyoroti peningkatan pendapatan peserta F1 dibandingkan dengan FIA dan pegawainya.
Dengan garis serangan berbasis angka dan bukan kata-kata, Ben Sulayem berfokus pada kinerja dan data dalam menjaga posisinya sebagai presiden FIA. Ini menunjukkan bahwa faktor angka lebih berpengaruh daripada sekadar retorika dalam dunia politik FIA.
