Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengungkapkan bahwa Indonesia dan Prancis akan meneken Letter of Intent (LoI) atau surat pernyataan niat kerja sama di beberapa bidang, termasuk pertahanan. Penandatanganan LoI ini dijadwalkan dilakukan dalam rangkaian acara kunjungan resmi Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (28/5). Menurut Menhan Sjafrie, LoI akan ditandatangani bersama dengan para menteri lainnya dalam upaya mengembangkan kerja sama di bidang pertahanan antara kedua negara, terutama terkait pembelian alutsista strategis pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation dan kapal selam Scorpene buatan Naval Group.
Kedatangan Presiden Macron dan istri, Brigitte, disambut secara meriah di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan atraksi tarian tradisional Betawi Nanjak Ajer dan musik tradisional Betawi Gambang Kromong. Setelah menyaksikan pertunjukan tersebut, Presiden Macron dilayani dalam wawancara media di Istana. Kunjungan Macron ke Indonesia berlangsung selama tiga hari, di mana ia dijadwalkan untuk bertemu Presiden Prabowo dan mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, serta Akademi Militer Magelang.
Kunjungan Macron ini merupakan bagian dari lawatannya ke kawasan Indo-Pasifik, termasuk Vietnam, Indonesia, dan Singapura. Setelah kunjungan ke Indonesia, Macron akan melanjutkan perjalanannya ke Singapura. Ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk pertahanan.
