Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, mengungkapkan bahwa seharusnya instalasi militer TNI ditempatkan jauh dari penduduk dan aktivitas masyarakat sipil. Lokasi ini bertujuan untuk menghindari gangguan pada mobilitas prajurit dalam situasi genting. Utut mencontohkan bahwa instalasi militer, seperti Mabes dan Brigif Cilodong, seharusnya tidak berada di dekat warung atau pemukiman penduduk agar tidak menghambat pergerakan pasukan atau keluarnya tank.
Meskipun begitu, Utut menegaskan bahwa penempatan militer jauh dari masyarakat sipil tidak berarti memutus hubungan antara TNI dengan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitar instalasi militer, terutama dalam menghadapi insiden ledakan amunisi atau kejadian lainnya. Contohnya adalah kejadian pemusnahan amunisi di Garut yang menyebabkan 13 orang tewas, termasuk warga sipil.
TNI Angkatan Darat menjelaskan bahwa pemusnahan amunisi dilakukan sesuai prosedur standar di lokasi yang biasa digunakan untuk pemusnahan senjata. Utut memperingatkan bahwa strategi penempatan instalasi militer perlu dipikirkan dengan matang agar terhindar dari insiden serupa di masa depan. Sehingga, mempertahankan keterlibatan positif antara TNI dan masyarakat merupakan hal yang penting untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama.
