Keluarga mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk tim pencari fakta terkait kepergiannya. Dalam kunjungan mereka ke Gedung Bareskrim Polri pada Rabu (14/5), adik kandung Tomi, Monterry Marbun, menekankan pentingnya keberadaan tim independen yang dapat menyelidiki peran Kapolres dan Anggota Polres Teluk Bintuni dalam kejadian tersebut.
Menurut Monterry, keluarga masih menunggu hasil dari Biro Paminal yang seharusnya sudah membentuk tim pencari fakta di Teluk Bintuni. Dia meminta Mabes Polri untuk menyelidiki kasus ini secara transparan dan tuntas. Monterry juga mengkritik operasi Alfa Bravo Moskona 2025 yang melibatkan 510 personel sejak 20 April lalu, namun menurutnya, pencarian tidak dilakukan di titik hilangnya Tomi di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat.
Saat ini, operasi pencarian resmi ditutup oleh Polda Papua Barat, setelah upaya yang dilakukan melibatkan ratusan personel di berbagai zona termasuk Yakora, Aranday, dan Meyerga. Meskipun hasil pencarian belum memuaskan, tim SAR dan relawan tetap berusaha dengan penuh komitmen, meskipun dihadapi berbagai kendala seperti cuaca buruk dan keterbatasan akses komunikasi.
Keluarga berharap dengan pembentukan tim pencari fakta independen akan membawa kejelasan tentang hilangnya Tomi. Mereka bertekad untuk terus mengawal proses penyelidikan kasus ini dengan harapan kebenaran akan terungkap.
