Selasa, 15 Oktober 2024 – 15:18 WIB
Beirut, VIVA – Militer Israel melancarkan serangan pada hari Selasa, 15 Oktober 2024, di Lebanon timur. Serangan terjadi saat Hizbullah memerangi tentara Israel setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersumpah tidak akan memberi ampun kepada kelompok militan tersebut.
Baca Juga :
UNIFIL Blak-blakan Sebut Israel Lakukan Pelanggaran Gegara Serang Markas PBB
Janji perdana menteri pada hari Senin itu muncul sehari setelah serangan pesawat nirawak oleh kelompok Lebanon yang didukung Iran di pangkalan Israel menewaskan empat personil IDF, sementara relawan penyelamat mengatakan 60 orang lainnya terluka.
“Kami akan terus menyerang Hizbullah tanpa ampun di semua bagian Lebanon, termasuk Beirut,” kata Netanyahu, dikutip dari Alarabiya, Selasa, 15 Oktober 2024.
Baca Juga :
3 Brigade Tempur Israel Geruduk Terowongan Bawah Tanah Hizbullah
Di sisi lain, Hizbullah mengatakan para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel pada hari Selasa yang mencoba menyusup ke pinggiran desa Rab Tlatin.
Baca Juga :
Biadab! Israel Serang RS Al-Aqsa, Warga Palestina Terbakar saat Sedang Tidur
Kelompok itu juga mengatakan telah meluncurkan rudal ke tentara dan rentetan roket ke Israel utara, sementara militer melaporkan sirene berbunyi di dekat perbatasan.
Sementara itu, militer Israel mengatakan pasukannya telah melenyapkan puluhan anggota Hizbullah dalam pertempuran jarak dekat dan serangan selama sehari terakhir.
Sejak Israel bulan lalu meningkatkan pembomannya di Lebanon sebelum mengirim pasukan darat melintasi perbatasan, perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.315 orang, menurut kementerian kesehatan Lebanon, meskipun jumlah korban sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
Baru-baru ini, Israel melancarkan beberapa serangan udara Selasa pagi di Lembah Bekaa timur, dan membuat sebuah rumah sakit di kota Baalbek tidak dapat beroperasi.
Direktur regional Komite Internasional Palang Merah, Nicolas Von Arx, pada hari Senin, 14 Oktober 2024, memohon perlindungan bagi ambulans dan fasilitas serta personel kesehatan lainnya. Dia menyebut serangan terhadap pusat kesehatan sangat mengkhawatirkan.
Serangan Israel pun telah menargetkan benteng Hizbullah serta bagian lain Lebanon, termasuk desa mayoritas Kristen di utara tempat sedikitnya 21 orang tewas pada hari Senin, menurut kementerian kesehatan.
Anis Abla, kepala pertahanan sipil di kota perbatasan selatan Marjayoun, mengatakan tim penyelamat kelelahan.
“Misi penyelamatan kami menjadi semakin sulit, karena serangan tidak pernah berakhir dan menargetkan kami,” kata Abla.
Halaman Selanjutnya
Baru-baru ini, Israel melancarkan beberapa serangan udara Selasa pagi di Lembah Bekaa timur, dan membuat sebuah rumah sakit di kota Baalbek tidak dapat beroperasi.