Serangan Militer Israel terhadap Markas UNIFIL yang Menyebabkan Dua Prajurit TNI Terluka

by -1146 Views

Jumat, 11 Oktober 2024 – 09:07 WIB

Jakarta, VIVA – Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) mengumumkan bahwa dua anggota pasukan perdamaian terluka di menara observasi di markas UNIFIL di Naqoura, Lebanon, Kamis, 10 Oktober 2024.

Menurut pernyataan resmi UNIFIL di X pada hari yang sama, dua anggota pasukan penjaga perdamaian terluka setelah jatuh dari menara observasi akibat tembakan tank dari pasukan Israel ke menara observasi tersebut.

UNIFIL menyatakan bahwa meskipun luka-luka tersebut tidak serius, kedua korban masih dirawat di rumah sakit.

UNIFIL menjelaskan bahwa pasukan Israel juga menembaki posisi PBB (UNP) 1-31 di Labbouneh dan mengenai pintu masuk bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung, merusak kendaraan serta sistem komunikasi.

“Sebuah pesawat nirawak IDF (pasukan Israel) terlihat terbang di dalam posisi PBB hingga ke pintu masuk bunker,” kata pernyataan tersebut.

UNIFIL melanjutkan, pada Rabu, pasukan Israel dengan sengaja menembaki dan menonaktifkan kamera pemantau perimeter posisi tersebut dan dengan sengaja menembaki UNP 1-32A di Ras Naqoura, tempat pertemuan Tripartit rutin diadakan sebelum konflik dimulai, merusak pencahayaan dan stasiun relai.

Selain itu, UNIFIL juga mencatat bahwa dalam beberapa hari terakhir, pasukan Israel telah bentrok dengan Hizbullah di Lebanon, dan markas besar UNIFIL di Naqoura serta posisi-posisi di dekatnya telah berulang kali diserang.

UNIFIL mengingatkan pasukan Israel dan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati hak-hak PBB yang tidak dapat diganggu gugat setiap saat.

“Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL hadir di Lebanon selatan untuk mendukung pemulihan stabilitas di bawah mandat Dewan Keamanan (PBB),” kata pernyataan tersebut.

“Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701. Kami menindaklanjuti masalah ini dengan IDF,” tegas UNIFIL.

Indonesia memiliki sekitar seribu prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL di Lebanon. Para prajurit TNI ini bertugas di berbagai satuan UNIFIL, antara lain Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATTA), dan Satgas Pendukung Markas (Force Headquarter Support Unit/FHQSU).

Mereka juga ditugaskan di Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer (Civilian Military Coordination/CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut. (ant)