Sabtu, 28 September 2024 – 18:36 WIB
Beirut, VIVA – Israel mengumumkan pada Sabtu, 28 September 2024, bahwa mereka telah berhasil membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut.
Kematian pemimpin Hizbullah ini merupakan pukulan berat bagi kelompok tersebut karena mereka sedang dalam kondisi yang terhuyung-huyung akibat serangan bertubi-tubi dari Israel.
Sementara itu, Hizbullah yang didukung oleh Iran masih belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait status Nasrallah, yang telah memimpin kelompok tersebut selama 32 tahun.
Jika konfirmasi mengenai kematian Nasrallah benar, hal ini tidak hanya akan menjadi pukulan berat bagi Hizbullah, tetapi juga bagi para pendukungnya di Iran. Nasrallah telah lama menjadi tokoh utama dalam “Poros Perlawanan” yang didukung oleh Teheran, yang membantu memperluas pengaruh Iran di Timur Tengah.
Militer Israel menyatakan bahwa Nasrallah tewas dalam serangan terarah terhadap markas bawah tanah Hizbullah di bawah sebuah bangunan perumahan di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut yang dikuasai oleh Hizbullah. Dia dilaporkan tewas bersama dengan pemimpin tinggi Hizbullah lainnya, Ali Karaki, dan beberapa komandan lainnya.
Eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah yang terjadi setelah serangan udara di Dahiyeh telah meningkatkan kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik ini, melibatkan Iran sebagai pendukung utama Hizbullah, serta Amerika Serikat.
