Selasa, 30 April 2024 – 18:42 WIB
Tel Aviv – Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, menyatakan bahwa pihaknya akan menjatuhkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu jika tidak ada kesepakatan pertukaran sandera Israel, yang ditahan oleh Hamas di Gaza.
Gantz menyatakan bahwa Netanyahu tidak akan memiliki hak untuk terus berada di posisinya jika ia menghalangi usulan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
“Memasuki Rafah adalah langkah penting dalam perjuangan panjang melawan Hamas. Pengembalian korban penculikan kami yang ditinggalkan oleh pemerintah juga sangat mendesak dan jauh lebih penting,” ujar Gantz, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 30 April 2024.
“Jika korban penculikan tidak dikembalikan, para menteri yang memimpin pemerintahan tidak akan memiliki hak untuk terus bertahan dan memimpin kampanye perang,” lanjutnya.
Meskipun ada peringatan dari komunitas internasional bahwa kampanye militer di kota Rafah di Gaza selatan akan berdampak buruk pada warga Palestina, Israel tetap bersikeras bahwa serangan tersebut diperlukan dan akan dilakukan.
Gantz, yang merupakan pemimpin Partai Persatuan Nasional yang berhaluan tengah, bergabung dengan pemerintahan darurat Netanyahu sejak 7 Oktober 2023.
Menteri Keuangan dari sayap kanan, Bezalel Smotrich, juga mengancam akan melemahkan pemerintahan koalisi Netanyahu jika Netanyahu menerima proposal Mesir untuk gencatan senjata di Gaza.