Tajikistan Menggandeng Moskow dalam Penangkapan 9 Warga Negaranya yang Diduga Terlibat dalam Tindakan Terorisme

by -134 Views

Minggu, 31 Maret 2024 – 02:45 WIB

Tajikistan – Layanan keamanan negara Tajikistan mengumumkan bahwa mereka telah menahan sembilan orang yang dicurigai melakukan kontak dengan pelaku penembakan dan terorisme di gedung konser di pinggiran kota Moskow yang menewaskan 144 orang pekan lalu.

“Sembilan warga distrik Vakhdat ditahan karena melakukan kontak dengan orang-orang yang melakukan serangan teroris di Balai Kota Crocus pada 22 Maret,” kantor berita negara melaporkan, melansir Al Jazeera, Minggu, 31 Maret 2024.

Vakhdat terletak di sebelah timur ibu kota Tajik, Dushanbe.

Dalam laporan, disebutkan bahwa pasukan keamanan Tajikistan bekerjasama dengan Rusia dan keduanya terlibat dalam operasi penahanan para tersangka itu bersama-sama.

Mereka yang ditahan juga diduga memiliki hubungan dengan ISIS.

Hal ini terjadi usai pengadilan di Moskow mendakwa tersangka lain bernama Lutfulloi Nazrimad, dan memutuskan bahwa dia akan ditahan hingga setidaknya 22 Mei, sambil menunggu penyelidikan dan persidangan.

Sebelumnya, pejabat Rusia mengatakan bahwa 11 tersangka telah ditangkap di negara tersebut, termasuk empat orang yang diduga melakukan serangan tersebut.

Empat pelaku utama, Fariduni Shamsutdin, Saidakrami Rachabalizoda, Muhammadsobir Fayzov, dan Dalerzhon Mirzoyev, diidentifikasi sebagai warga negara Tajikistan dan muncul di pengadilan Moskow pekan lalu dan menunjukkan tanda-tanda pemukulan yang parah.

Salah satu dari mereka bahkan tampak hampir tidak sadarkan diri selama persidangan.

Komite Investigasi Rusia juga mengatakan bahwa mereka telah menahan tersangka lain sehubungan dengan penggerebekan di Balai Kota Crocus karena dicurigai terlibat dalam pendanaan serangan tersebut. Namun tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang identitas tersangka atau dugaan tindakannya.

Sebuah faksi ISIS, yaitu ISIS-K, telah mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.

Namun para pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, terus-menerus mengklaim bahwa Ukraina dan Barat mempunyai peran dalam serangan tersebut.

Ukraina membantah terlibat, dan para pejabatnya mengklaim bahwa Moskow mengajukan tuduhan tersebut sebagai alasan untuk mengintensifkan pertempuran di Ukraina.

Jumlah korban tewas akibat serangan gedung konser terus meningkat, dengan jumlah kematian meningkat menjadi 144 pada hari Jumat ketika seorang korban yang terluka parah meninggal di rumah sakit, menurut Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko.