Ganjar Mengungkapkan Rencana untuk Mengurangi Angka Stunting di Indonesia

by -231 Views

Jumat, 1 Desember 2023 – 20:59 WIB

Jakarta – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menekankan, pentingnya menurunkan angka stunting di Indonesia. Menurutnya, satu desa, satu puskesmas, satu tenaga kesehatan dan dokter menjadi penting.

Adapun itu disampaikan Ganjar, di sela-sela kampanye hari keempat di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ganjar menilai, dengan hal tersebut akan menurunkan angka stunting.

“Satu desa satu puskesmas atau pustu dengan satu nakes dan satu dokter harus segera disediakan. Sehingga kondisi ibu mengandung hingga melahirkan dan masa krusial 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dapat terpantau,” kata Ganjar dalam keterangannya Jumat, 1 Desember 2023.

Menurutnya, penting dilakukan pendataan dari seluruh usia kehamilan dari waktu ke waktu yang mesti dipantau. Karena, jika terjadi masalah dapat dilakukan pencegahan.

“Ada bidannya, ada perangkat desanya, bahkan seperti di Jawa Tengah, kita mendorong pelajar sebagai pendamping ibu hamil melalui program one student one client. Jadi sebenernya ada bank cara untuk mencegah stunting,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ganjar bicara soal Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang kerap terjadi di NTT. Kejadian TPPO yang melibatkan 256 warga NTT pada bulan Agustus lalu menunjukkan urgensi tindakan preventif dan penanggulangan.

Ganjar menyoroti pengalaman pribadinya dalam menangani kasus serupa di Semarang. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan penegak hukum dalam menangani masalah ini.

“Kebetulan kami pernah menangani di Semarang, dia dilatih kerja alasannya akan dikirim di salah satu tempat di Indonesia tapi ternyata trafficking, TPPO kita handle” ujarnya.

“Ini penting partisipasi antara pemerintah daerah dan penegak hukum maka butuh kerja sama antara penegak hukum dan Pemda, kita siapkan shelter-shelter untuk menangani dan tentu laporan masyarakat. Maka betul-betul harus ada satu layanan yang bisa menerima laporan masyarakat sehingga kita bisa meresponnya dengan cepat. Musti ada kesadaran di publik untuk satu momen mau bertindak dengan cepat,” tambahnya.