Korsel – Sebuah perubahan yang mencolok sedang terjadi di kalangan pemuda Korea Selatan, di mana lebih dari 80% dari mereka yang berusia antara 19 hingga 34 tahun belum menikah. Fenomena ini tidak hanya menciptakan pembicaraan, tetapi juga mencatatkan rekor sebagai yang pertama dalam sejarah negara tersebut.
Data yang baru dirilis oleh Badan Statistik Korea mengungkapkan bahwa jumlah dewasa muda yang belum menikah telah mencapai angka sebesar 81,5%. Hal ini mencerminkan pertama kalinya tingkat belum menikah di kalangan pemuda melebihi 80% sepanjang sejarah pencatatan, seperti yang dilansir dari Allkpop pada Rabu, 29 November 2023.
Pentingnya tren ini semakin terlihat ketika kita melihat kelompok usia tertentu, khususnya mereka yang berusia 30 hingga 34 tahun. Dalam kelompok ini, tingkat belum menikah melonjak tajam dari 18,7% pada tahun 2000 menjadi 56,3% pada tahun 2020. Ini merupakan peningkatan tiga kali lipat selama dua dekade terakhir.
Demografi pernikahan di Korea Selatan semakin menunjukkan pergeseran besar, bahkan di kalangan yang berusia lebih dari 30-an (35-39 tahun). Meskipun tidak secara tradisional dikategorikan sebagai anak muda, tingkat belum menikah dalam kelompok ini telah melonjak empat kali lipat, naik dari 7,2% menjadi 30,7% dalam dua dekade terakhir.
Pertanyaan pun kemudian muncul, mengapa fenomena ini terjadi? Faktor-faktor seperti tekanan persaingan, ketidakpastian pekerjaan, kenaikan biaya perumahan, dan beban biaya pendidikan yang tinggi menjadi beberapa penyebabnya. Semua ini menyebabkan banyak pemuda Korea Selatan enggan untuk menikah dalam waktu yang relatif lebih muda.
Dampak dari fenomena ini tidak hanya terbatas pada pernikahan. Jumlah pernikahan di Korea Selatan mengalami penurunan signifikan sebesar 41%, dari 329.000 pada tahun 2011 menjadi hanya 192.000 pada tahun 2022. Sementara itu, pandangan positif terhadap pernikahan di kalangan anak muda juga menurun, dari 56,5% pada tahun 2012 menjadi 36,4% pada tahun 2022.
Tidak hanya itu, kecenderungan untuk tidak memiliki anak juga semakin meningkat di kalangan pasangan muda, dengan persentase yang naik dari 46,4% pada tahun 2018 menjadi 53,5% baru-baru ini. Ini membawa tingkat kesuburan total Korea Selatan merosot tajam menjadi 0,78 kelahiran per wanita, yang merupakan terendah di dunia.
Meskipun proyeksi Badan Statistik Korea menunjukkan pemulihan sedikit dalam tingkat kelahiran pada tahun mendatang, tantangan utama tetap pada bagaimana merubah persepsi negatif terhadap pernikahan dan kelahiran, dan mengatasi faktor-faktor yang mendorong pemuda Korea Selatan untuk menunda atau menghindari komitmen pernikahan.