Elon Musk Memberikan Dukungan kepada Israel dalam Serangan terhadap Hamas

by -195 Views

Selasa, 28 November 2023 – 21:12 WIB

Tel Aviv – CEO Tesla Elon Musk mengunjungi Israel untuk bertemu dengan para pemimpin negara tersebut, Senin, 27 November 2023. Dalam kunjungan tersebut, Musk memberikan sinyal dukungan bagi Israel untuk menyerang Gaza dan menghancurkan Hamas.

Dalam momen kunjungan itu, Musk dibawa ke Kfar Azza oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Tempat tersebut merupakan salah satu kibbutz yang diserang pada 7 Oktober lalu.

Kibbutz adalah rumah Abigail Edan, seorang anak berkewarganegaraan ganda Amerika, yang berusia empat tahun. Anak tersebut diculik oleh kelompok militan dan dibebaskan pada akhir pekan lalu.

Dalam percakapan online langsung di X dengan Netanyahu, Musk setuju dengan perdana menteri bahwa Israel harus menghancurkan Hamas.

“Yang berniat membunuh harus dinetralisir. Maka propaganda harus dihentikan,” kata Musk, dikutip dari CNN International, Selasa, 28 November 2023.

“Mereka hanya melatih orang untuk menjadi pembunuh.”

Meski demikian, dia juga menekankan bahwa masyarakat Gaza harus dibuat makmur.

“Jika (semua) itu terjadi, saya kira itu akan menjadi masa depan yang baik,” ujarnya.

“Saya ingin membantu.”

Dalam kesempatan yang sama, Musk juga bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog secara tertutup.

Pada pembacaan pertemuan tersebut, kantor kepresidenan mengatakan Herzog mendesak Musk untuk mengatasi antisemitisme online, yang merebak di platform X.

“Sayangnya, kita dibanjiri dengan antisemitisme, yaitu kebencian terhadap orang Yahudi,” kata Herzog kepada Musk, menurut pernyataan itu.

“Saya pikir kita perlu melawan hal ini bersama-sama, karena platform yang Anda pimpin, sayangnya, memiliki banyak kebencian, kebencian terhadap Yahudi, anti-Semitisme.”

Dalam pernyataan sebelumnya, kantor kepresidenan mengatakan perwakilan keluarga sandera yang ditahan oleh Hamas juga bergabung dalam pertemuan tersebut. Mereka berbagi kengerian serangan Hamas, dan penderitaan serta ketidakpastian yang berkelanjutan bagi mereka yang disandera.