Penampakan Terowongan di Bawah RS Al Shifa Gaza, Diklaim Sebagai Markas Komando oleh Hamas

by -145 Views

Senin, 20 November 2023 – 13:41 WIB

Tel Aviv – Militer Israel telah merilis rekaman yang menunjukkan para sandera dibawa ke rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023. Seorang juru bicara militer mengatakan salah satu dari mereka, seorang tentara dibunuh di sana. “Kopral Noa Marciano, tewas setelah dibawa ke rumah sakit Al Shifa dengan luka ringan,” kata juru bicara IDF. Israel mengatakan sebuah terowongan telah ditemukan di lokasi yang diklaim sebagai pusat komando Hamas. Namun, militan itu membantah hal tersebut. “Pagi ini kami memberi informasi kepada keluarga Noa bahwa menurut temuan kami, dia diculik di rumah persembunyian dekat Shifa,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari, kepala juru bicara IDF kepada wartawan. Hamas sebelumnya mengklaim Marciano tewas dalam serangan udara Israel, yang menurut IDF terjadi pada 9 November 2023. Laksamana Muda Hagari kemudian memutar rekaman CCTV yang menurutnya berasal dari 7 Oktober, hari dimana Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan yang menewaskan 1.200 warga Israel dan lebih dari 240 orang disandera. Video tersebut menunjukkan dua sandera dibawa ke rumah sakit, yang terbesar dan paling modern di Gaza. Orang-orang bersenjata terlihat dalam video CCTV yang bertanggal 7 Oktober. Salah satu sandera tampaknya melawan, yang lain dibawa ke atas tandu. IDF berada di bawah tekanan untuk membuktikan klaimnya bahwa Hamas mengoperasikan pusat komando yang luas di bawah kompleks medis di utara wilayah tersebut. Menanggapi video yang dirilis Israel, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyatakan belum dapat memastikan keaslian video tersebut. Kementerian juga mengatakan bahwa Israel yang bertanggung jawab penuh atas kemerosotan dan runtuhnya layanan kesehatan di Gaza. Sebelumnya, IDF merilis video yang menunjukkan terowongan 10 m (33 kaki) di bawah tanah sepanjang 55 m hingga pintu yang tertutup dan diperkuat. Dikatakan bahwa rekaman ini menjadi bagian dari bukti yang jelas dan membuktikan banyak bangunan di kompleks rumah sakit telah digunakan oleh Hamas sebagai kedok infrastruktur dan kegiatan milisi Palestina. Amerika Serikat (AS) juga mengatakan pihaknya memiliki informasi intelijen bahwa Hamas telah menggunakan rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk Al Shifa, sebagai pusat komando dan gudang senjata Hamas. Meskipun sekutu-sekutu Israel mendukung kampanye pembalasan militernya, yang dikatakan bertujuan untuk melenyapkan Hamas, mereka menyatakan kegelisahannya atas dampak serangan tersebut terhadap warga sipil. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas di Gaza sejak 7 Oktober telah mencapai 12.300 orang. Lebih dari 2.000 orang dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mendapat tekanan dari keluarga para sandera. Mereka ingin dia berbuat lebih banyak untuk membebaskan orang-orang yang ditahan oleh Hamas. Pada hari Sabtu, 15 November 2023, pengunjuk rasa yang menyerukan pemerintah Israel untuk memprioritaskan pembebasan sandera berjalan dari Tel Aviv ke Yerusalem sebelum mengadakan demonstrasi di luar kediaman Netanyahu. Namun, perdana menteri tampaknya tidak terpengaruh dengan misinya. Dia mengatakan tujuan pertamanya dalam perang ini adalah menghancurkan Hamas, yang kedua mengembalikan sandera, dan yang ketiga untuk menghilangkan ancaman dari Gaza.