Diprediksi Pilkada Jakarta akan Memasuki 2 Putaran Karena Terdapat 3 Pasangan Calon Gubernur

by -90 Views

Jakarta, VIVA – Political Strategy Group (PSG) telah merilis hasil survei pendapat warga Jakarta mengenai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024 yang dilakukan sebelum pendaftaran ke KPU Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa Pilkada Jakarta akan dilaksanakan dalam dua putaran karena terdapat tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yang ikut bersaing.

Survei ini dilaksanakan pada tanggal 6-15 Agustus 2024, dengan sampel yang diambil menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.540 responden. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel responden sebesar 1.540 memiliki toleransi kesalahan sekitar ±2,7% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Ketua PSG, Luki Hermawan menyatakan bahwa Jakarta merupakan provinsi yang selalu istimewa dengan sejarahnya, penduduknya, dinamika sosial-politik, dan budaya metropolitan yang menjadi perhatian publik. Oleh karena itu, Pilkada Jakarta 2024 akan menjadi penentu sejarah.

Menurut Kepala Peneliti PSG, Ahsan Ridhoi, Jakarta tidak lagi memiliki status sebagai Ibu Kota Negara. Namun, Pilkada Jakarta berdasarkan pengalaman sebelumnya diperkirakan akan berlangsung dalam dua putaran karena terdapat tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mendaftar ke KPU Jakarta.

Dalam survei tersebut, 39% responden memilih Anies Baswedan, 22% memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan 15% memilih Ridwan Kamil. Ahsan menekankan bahwa pemilih Jakarta cenderung menginginkan mantan gubernurnya untuk kembali memimpin.

Ridwan Kamil adalah satu-satunya calon Gubernur yang resmi mendaftar ke KPU Jakarta pada tanggal 28 Agustus 2024. Dalam survei, terlihat bahwa 58% responden kemungkinan akan memilih Ridwan Kamil, namun tergantung lawannya. Ada banyak swing voter yang dapat digali, menurut Ahsan.

Pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono harus memperhatikan aspirasi warga Jakarta lebih rinci lagi, karena hasil survei menunjukkan bahwa tema hunian warga belum mendapat perhatian yang memadai. Demikian pula, pasangan tersebut memiliki beban kerja yang berat untuk merebut perhatian pemilih Anies dan Ahok di Pilkada Jakarta.