Nusron Wahid Menyampaikan Bahwa Nasib Gibran di PDIP adalah Urusan Partai Internal

by -509 Views

Kamis, 2 November 2023 – 04:41 WIB

Jakarta – Politikus Partai Golkar Nusron Wahid merespon pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun yang mengaku khawatir jika PDIP memecat Gibran Rakabuming Raka akan muncul narasi dizalimi.

Baca Juga :

Jokowi Resmikan Groundbreaking Revitalisasi SDN 020 Sepaku di IKN

Nusron mengatakan, narasi tersebut memang benar adanya. Bukan hanya sekedar gimmick atau intrik belaka.

“Soal narasi ‘saya dizalimi’, ini fakta bukan ‘drakor politik’, sehingga tidak pakai narasi dan skrip drama. Semua jalan atas dasar fakta saja,” kata Nusron dalam keterangannya, Rabu 1 November 2023.

Baca Juga :

Pergantian Panglima TNI, Hasto PDIP: Apa Betul Dalam Rangka Menggelorakan Profesionalitas TNI?

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat dipanggil pengurus DPP PDIP

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat dipanggil pengurus DPP PDIP

Nusron pun mempersilakan, jika PDIP ingin memecat Gibran. Karena menurutnya, kewenangan itu merupakan ranah internal PDIP.

Baca Juga :

Pemilih Jokowi-Ma’ruf 2019 Dinilai Bergeser Dukung Prabowo-Gibran

“Kalau mau dipecat yaa monggo. Itu hak dan urusan internal PDIP. Tidak usah dibuat melankolis,” ujar dia.

Lebih jauh, Anggota Komisi VI DPR RI itu menyebut Gibran adalah sosok gentleman yang siap menerima segala keputusan partai.

“Mas Gibran politisi gentlemen, dengan segala keputusan. Mas Gibran mendatangi Mbak Puan dan pamit baik-baik. Karena ada panggilan dari rakyat untuk menjawab kebutuhan kepemimpinan Indonesia,” terangnya.

Ketua DPR Puan Maharani dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka

Ketua DPR Puan Maharani dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka

Nusron juga menyinggung soal Gibran yang disebut tidak lurus kepada Megawati. Ia mengatakan, yang dilakukan Gibran saat ini merupakan bentuk rekonsiliasi nasional untuk melanjutkan pembangunan Presiden Jokowi.

“Soal tegak lurus dengan arahan Bu Megawati, apa yang dilakukan Mas Gibran adalah bagian dari upaya untuk melaksanakan proses rekonsiliasi nasional dengan antar kelompok bangsa Indonesia dan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

“Mas Gibran politisi gentlemen, dengan segala keputusan. Mas Gibran mendatangi Mbak Puan dan pamit baik-baik. Karena ada panggilan dari rakyat untuk menjawab kebutuhan kepemimpinan Indonesia,” terangnya.

Halaman Selanjutnya