Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Terus Menerus Menyapu Perusahaan Teknologi Hingga 2024, Mulai dari Google Hingga Amazon

by -81 Views

Jumat, 19 Januari 2024 – 11:42 WIB

Jakarta – Perusahaan besar dunia seperti Google, Citigroup, dan Amazon, ternyata masih melakukan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di awal tahun 2024. Hal ini terjadi setelah gelombang PHK yang sama juga terjadi kepada para pekerja mereka, sekitar akhir tahun 2023 lalu.

Salah satunya adalah Amazon.com yang baru-baru ini dilaporkan melakukan PHK terhadap 5 persen karyawannya di unit Buy With Prime. Meskipun manajemen tidak secara resmi merinci total jumlah karyawan Amazon yang di-PHK, beberapa sumber menyebutkan bahwa jumlahnya mencapai sekitar 30 karyawan.

Menurut laporan dari Forbes.com, peningkatan tren PHK, terutama di perusahaan teknologi, didorong oleh sejumlah masalah global. Antara lain ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, peningkatan kecerdasan buatan (AI), dan penyesuaian perusahaan sebagai akibat dari banyaknya rekrutmen era pandemi COVID-19.

Tren-tren ini mencerminkan tantangan dan kegelisahan yang lebih luas dalam pasar kerja, khususnya di sektor ‘kerah putih’. Bahkan dalam 17 hari pertama di Januari 2024 ini, sebanyak 58 perusahaan teknologi telah memberhentikan total 7.785 pekerjanya.

Gelombang PHK ini merupakan kelanjutan dari langkah-langkah pengetatan strategis, yang dilakukan sejak tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, perusahaan-perusahaan di sektor teknologi saja bahkan telah memberhentikan lebih dari 260.000 pekerja.

Dampak jangka panjang dari perampingan ini terhadap semangat kerja karyawan, khususnya bagi manajer menengah, diperkirakan akan terus berlanjut. Sehingga, hal itu akan semakin berkontribusi terhadap ketidakamanan dan ketidaknyamanan dalam suasana kerja.

Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh MyPerfectResume, 85 persen pekerja mengaku khawatir akan kehilangan pekerjaan pada tahun 2024 ini. Data tersebut menggarisbawahi sentimen pekerja kantoran, seiring navigasi perusahaan pada kondisi ekonomi dan dinamika tenaga kerja yang terus berubah.

Penyebab lain dari tren PHK ini ditengarai akibat perusahaan-perusahaan cenderung bersikap hati-hati, dengan mengurangi jumlah pegawai dan meminimalkan biaya. Hal ini menunjukkan bahwa era PHK sepertinya masih akan jauh dari kata selesai.

Pengurangan jumlah tenaga kerja yang terus berlanjut itu pun menunjukkan satu fakta di dunia hari ini, di mana banyak perusahaan level global yang masih bergulat dengan kondisi perekonomian yang sulit, seperti suku bunga yang tinggi, dan bersiap menghadapi potensi gejolak serta berbagai ketidakpastian di masa depan.