Pada Kamis, 18 Januari 2024, Polisi mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan adanya tanda-tanda kekurangan oksigen pada jasad wanita yang ditemukan dalam keadaan busuk di dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami menemukan adanya tanda kekurangan oksigen,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Iptu I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana, pada Kamis 18 Januari 2024.
Wanita yang berusia sekitar 50 tahun tersebut ditemukan dalam keadaan busuk di dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, setelah warga mencium bau tidak sedap.
Korban diduga mengalami kekurangan oksigen karena berada di dalam peti kemas. Namun, masih belum diketahui apakah kekurangan oksigen tersebut menjadi penyebab kematian korban atau tidak.
“Kemungkinan (penyebabnya) ada di dalam kontainer itu. Saat di kontainer mungkin masih hidup, kalau seperti itu. Jadi ketika di dalam kontainer tidak ada udara, ya udah. Tapi nanti untuk intinya untuk merangkum semua itu harus dibedah mayatnya dilihat jaringan paru-parunya barulah kesimpulan keluar, ini baru awal,” katanya.
Hasil pemeriksaan sementara juga menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau luka patah tulang pada tubuh korban.
Sebelumnya dilaporkan, penemuan jasad dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok sempat membuat geger. Penemuan tersebut terjadi kemarin.
“Telah ditemukan seorang mayat di dalam kontainer pelayaran PT. SPIL yang berlokasi di lapangan penumpukan Perca Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Iptu I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana, pada Rabu 17 Januari 2024.
Jasad pertama kali ditemukan oleh petugas yang melakukan muat barang ke dalam satu unit kontainer SPIL. Setelah dibuka, petugas mencium bau tidak sedap dan melihat seorang mayat dengan ciri-ciri jenis kelamin perempuan, berambut keriting panjang yang sudah tergeletak di dalam kontainer tersebut.