Bentrokan antara dua kelompok remaja di kawasan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, menjadi sorotan setelah viral di media sosial. Menurut Kapolsek Palmerah Kompol Gomos Simamora, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden tersebut. Meskipun begitu, Simamora menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Seorang pedagang es yang berada di lokasi tawuran juga membenarkan bahwa bentrokan terjadi dua kali dalam waktu singkat. Pedagang tersebut, dengan nama Ifa, menyatakan bahwa warga sekitar merasa khawatir dengan adanya aksi tawuran yang melibatkan senjata tajam. Dagangan es miliknya hampir menjadi korban saat kantor sekretaris RW dan gerobak dagangan warga lain rusak dalam insiden tersebut.
Di sisi lain, Dian, seorang warga lain di lokasi, mengungkapkan bahwa saat tawuran terjadi, beberapa orang yang terlibat masuk ke permukiman warga serta membawa senjata tajam. Hal ini menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di antara warga sekitar. Kasus tawuran antarkelompok remaja bukan merupakan hal baru di kawasan Jatipulo, yang telah beberapa kali terjadi sebelumnya.
Insiden ini menjadi perhatian serius masyarakat dan kepolisian, terutama mengingat potensi bahaya dan kerugian yang dapat disebabkan oleh bentrokan antarkelompok remaja. Upaya pencegahan dan penindakan yang lebih ketat mungkin diperlukan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
