Indonesia sedang menjadi sorotan setelah merencanakan untuk mengakuisisi kapal induk bekas Italia, Giuseppe Garibaldi. Jika rencana ini terealisasi, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki kapal induk. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan bahwa proses pembahasan rencana ini sedang berlangsung dengan pihak Italia. Publik langsung mengarahkan perhatiannya pada spesifikasi kapal induk Giuseppe Garibaldi yang diakui tangguh meski usianya lebih dari 40 tahun. ITS Giuseppe Garibaldi (C 551) merupakan kapal induk ringan milik Angkatan Laut Italia yang dibangun oleh Fincantieri. Kapal ini resmi beroperasi sejak 1985 dan diambil dari nama tokoh legendaris Italia, Giuseppe Garibaldi. Selama empat dekade, kapal ini terlibat dalam berbagai operasi militer di berbagai negara.
Giuseppe Garibaldi memiliki spesifikasi teknis yang memukau, dengan panjang 180 meter, lebar 33 meter, dan berat penuh 14.000 ton. Kapal ini ditenagai oleh 4 turbin gas LM2500 dan mampu mencapai kecepatan maksimum 30 knot. Kapal ini juga memiliki kemampuan untuk mengoperasikan jet tempur STOVL dan berbagai jenis helikopter. Jika Indonesia berhasil mengakuisisi Giuseppe Garibaldi, rencananya akan dilakukan rekonstruksi besar-besaran pada kapal ini. Rencana tersebut meliputi perluasan dek kapal, pemindahan buritan dan cerobong asap, modernisasi sistem elektronik, dan peningkatan fungsi kapal sebagai pusat komando bergerak.
Konfigurasi kelompok penerbangan Giuseppe Garibaldi biasanya terdiri dari 12-16 pesawat, termasuk AV-8B Harrier II dan helikopter. Namun, dengan rekonstruksi mendatang, mungkin akan ada penambahan armada pesawat nirawak (drone) untuk memperkuat kemampuan tempur kapal ini. Meskipun proyek rekonstruksi ini membutuhkan biaya besar, hal ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia secara signifikan. Selain itu, penambahan teknologi baru dapat meningkatkan efektivitas operasional kapal induk Giuseppe Garibaldi.