Fakta Kematian Prada Lucky Dianiaya Senior – Investigasi Batalyon TNI

by -21 Views

Prajurit TNI AD bernama Prada Lucky Cepril Saputra Namo diduga tewas akibat dianiaya oleh seniornya di asrama di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kejadian tragis ini terjadi pada Rabu (6/8) ketika korban meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo selama empat hari. Lucky baru dua bulan menjadi seorang tentara sejak ia mengikuti pendidikan di sekolah calon tamtama (Secatam) TNI AD di Singaraja, Bali, pada Februari 2025. Setelah dilantik sebagai anggota TNI AD pada Mei 2025, dia ditugaskan di Yon TP 834/WM, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Orang tua Lucky, seperti ayahnya Sersan Mayor Kristian Namo dan ibunya Sepriana Paulina Mirpey, menuntut keadilan atas kematian anaknya. Mereka meminta agar pelaku-pelaku yang terlibat diberi hukuman yang setimpal, termasuk hukuman mati. Sepriana mengungkapkan bahwa Lucky diduga tewas karena disiksa oleh senior-senior TNI yang mungkin mencambuknya, karena anaknya melarikan diri dengan badan penuh luka lebam dan luka lainnya.

Direktur RSUD Aeremo, Chandrawati Saragih, menyatakan bahwa ada luka lebam pada tubuh Prada Lucky, namun masih belum memberikan informasi lebih lanjut terkait kondisinya. Polisi Militer TNI telah menangkap empat prajurit yang diduga terlibat dalam penganiayaan hingga menyebabkan kematian Lucky. Komando Daerah Militer IX/Udayana menyebut bahwa 20 prajurit TNI AD telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini. Tim investigasi dipastikan akan melakukan penyelidikan secara transparan dan profesional dalam menangani kasus tersebut.

Source link