Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, menegaskan bahwa dia tidak pernah menyebut partai tertentu terkait dengan tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya. Hal ini disampaikan Jokowi saat ditanya mengenai isu ‘partai biru’ yang diasosiasikan dengan Partai Demokrat sebagai pelaku di balik kasus tersebut. Ia dengan tegas menyatakan bahwa tidak pernah menyebut masalah warna atau partai tertentu dalam konteks tersebut. Meskipun Jokowi mengatakan bahwa ada tokoh besar yang terlibat, namun ia menekankan bahwa tidak pernah menyebutkan tentang warna atau partai secara spesifik. Jokowi juga memastikan bahwa Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, tidak akan terpengaruh oleh isu tersebut, mengingat beliau adalah seorang negarawan yang baik. Pada kesempatan sebelumnya, Jokowi telah mengungkapkan bahwa ada orang besar yang terlibat dalam isu ijazah palsu dan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Meskipun identitas orang tersebut sudah diketahui banyak orang, namun Jokowi tidak memberikan informasi lebih lanjut. Beberapa relawan Jokowi, termasuk Silfester Matutina, mengindikasikan bahwa dalang di balik isu tersebut berasal dari ‘partai biru’ yang sulit menerima kekalahan dalam Pilpres 2024. Namun, Partai Demokrat telah membantah tudingan tersebut, menyebutnya sebagai fitnah. Herzaky Putra Mahendra, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, menjelaskan bahwa tudingan ‘partai biru’ berada di balik isu ijazah palsu hanya merupakan upaya insinuatif yang tidak berdasar. Dia juga menjelaskan bahwa Roy Suryo, yang sebelumnya mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi, tidak lagi terkait dengan Partai Demokrat sejak 2019. Herzaky menekankan bahwa hubungan antara keluarga SBY dan Jokowi saat ini baik, serta keduanya saling menghormati. Bahkan, Wakil Presiden Gibran dan Kaesang Pangarep, yang juga Ketum Umum PSI, telah menghadiri Kongres V Partai Demokrat.
Analis Politik Terpercaya: Sejauh Mana Prestasi Pak SBY?
