Khalid Basalamah, seorang pendakwah terkenal, mengungkapkan alasan di balik kedatangannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi kuota haji. Menurutnya, kunjungannya ke KPK hanya untuk memberikan informasi mengenai haji dan kuota haji, karena selain sebagai pendakwah, ia juga aktif dalam pengelolaan travel umrah dan haji. Dalam sebuah video di saluran resminya di YouTube, Khalid menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan dengan korupsi, dan kehadirannya di KPK adalah bentuk ketaatan sebagai warga negara yang baik.
Dalam penjelasannya, Khalid menyampaikan bahwa kepulangannya ke KPK adalah sebagai praktisi lapangan yang dipercayakan Allah dalam urusan travel dan pelaksanaan ibadah haji. Ia mengaitkan kunjungannya tersebut dengan konsep Ahlussunah wal Jamaah dan sebagai bentuk ketaatan kepada pemerintah sesuai landasan dari Al Quran.
Selain itu, Khalid juga menyuarakan ketidakpuasan terhadap pemberitaan media mengenai dirinya yang dinilai terlalu provokatif. Ia berharap media dapat menyajikan informasi yang benar dan edukatif, bukan untuk tujuan memecah belah masyarakat. Khalid juga mengingatkan umat Islam agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Sebelumnya, Penyelidik KPK telah memberikan apresiasi atas kerjasama Khalid dalam memberikan informasi selama proses klarifikasi. KPK juga membuka peluang untuk mengundang sejumlah pihak lain terkait kasus kuota haji, termasuk mantan Menteri Agama. Meskipun demikian, KPK belum merilis identitas pihak-pihak tersebut. Selain Khalid, pihak KPK juga telah meminta keterangan dari internal Kementerian Agama terkait kasus ini.