United Tractors Akuisisi Tambang Nikel Stargate dengan Nilai Transaksi Rp 3,22 Triliun untuk Diversifikasi Bisnis

by -83 Views

Rabu, 6 Desember 2023 – 16:18 WIB

Jakarta – Anak perusahaan PT Astra International Tbk, yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR) resmi mengakuisisi tambang nikel Stargate senilai Rp 3,22 triliun.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi korporasi UNTR itu dilakukan melalui PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) selaku anak perusahaan, yang mengakuisisi PT Stargate Pasific Resouces (SPR) milik PT Anugerah Surya Pasific Resources (ASPR) dan PT Anugerah Surya Investama (ASI). Corporate Secretary UNTR, Sara K. Loebis menjelaskan, melalui Danusa, UNTR pun mencaplok 70 persen saham SPR, dan 70 persen saham PT Stargate Mineral Asia (SMA) senilai Rp 41,95 miliar pada 30 November 2023.

“Tujuan transaksi ini adalah untuk menambah portofolio diversifikasi kegiatan usaha UNTR sebagai bagian dari strategi berkesinambungan dan melanjutkan pengembangan lebih luas dari grup usaha di bidang nikel,” kata Sara dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu, 6 Desember 2023.

Dia menambahkan, dalam transaksi tersebut UNTR juga telah menyelesaikan seluruh persyaratan pendahuluan atau conditional presedent, pada 1 Desember 2023.

“Sehingga Conditional Shares Sale and Purchase Agreement (CSPA) juga telah terpenuhi oleh kedua belah pihak,” ujarnya.

Diketahui, Stargate Pasific Resources merupakan perusahaan tambang nikel yang berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. SPR merupakan perusahaan hasil penggabungan (joint venture) antara Risjadson Group, Indonesia, dan Glencore International AG, Switzerland. Stargate memiliki izin usaha pertambangan (IUP) di Sulawesi dengan luas lahan mencapai 1.647 hektare (ha). Laman resmi perusahaan menyebut, pada 2021 Stargate tengah melakukan diversifikasi bisnis ke proyek mineral, yakni pembangunan smelter feronikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara melalui PT Stargate Mineral Asia (SMA).

Saat itu, tambang nikel dengan cadangan sebesar 24,7 juta metrik ton (MT) tersebut diperkirakan memproduksi sekitar 500.000 ton. Dengan adanya akuisisi lanjutan ini, UNTR berharap dapat memacu produksi hingga lima kali lipat atau sekitar 2,5 juta per tahun nantinya.