Ada sebuah tradisi unik yang masih dipertahankan di daerah Gadut, Kabupaten Agam, Sumatera Barat yaitu tradisi Manampuang. Menampung atau Manampuang adalah prosesi membagikan daging kurban tanpa kupon saat Idul Adha. Ratusan warga di Jorong Aro Kandikia berbaris di pinggir jalan untuk ikut serta dalam tradisi ini. Tradisi turun-temurun ini menjadi satu-satunya di Agam yang membagikan daging secara langsung kepada semua peserta, tanpa membedakan tua atau muda. Warga membawa berbagai wadah seperti keranjang, ember, atau kantong plastik untuk menampung potongan daging. Prosesi Manampuang dilakukan di sepanjang jalan sejauh 100 meter dari Surau Baru Aro Kandikia. Tradisi ini dilaksanakan dengan semangat untuk memastikan semua warga, termasuk yang tidak mendapatkan kupon di tempat lain, tetap mendapat bagian daging. Keunikan Manampuang juga terlihat dari kesiapan warga dalam mengolah daging, dari penggunaan daun talas atau pisang sebagai wadah sejak dahulu hingga kini lebih banyak menggunakan plastik atau keranjang anyaman. Tradisi Manampuang tidak hanya tentang pembagian daging, tetapi juga mempererat kebersamaan dan melestarikan kearifan lokal di hari raya Idul Adha.
Tradisi ‘Manampuang’ di Agam: Bagi Daging Kurban Tanpa Kupon
