Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak mudah tertipu oleh para menteri di lingkungannya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Habiburokhman dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi yang diadakan untuk memperingati Reformasi 1998 di Jakarta. Dalam acara tersebut, salah satu pembicara, Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari, mengungkapkan perihal kemungkinan reshuffle menteri pemerintahan Prabowo.
Habiburokhman berpendapat bahwa reshuffle di awal masa pemerintahan tidak akan memberikan dampak yang produktif. Menurutnya, sebuah pemerintahan berlangsung selama lima tahun secara resmi, sehingga melakukan reshuffle hanya beberapa bulan setelah pembentukan pemerintahan tidak akan efektif. Ia juga mengajak semua pihak untuk tidak meremehkan Prabowo, dengan menyebutkan bahwa Prabowo bukanlah jenis presiden yang mudah tertipu oleh para menteri.
Menurut Habiburokhman, dari pengalamannya sejak menjadi bagian dari Partai Gerindra sejak tahun 2010, Prabowo tidak akan memberikan kesempatan apa pun bagi siapa pun yang datang dengan niat ‘mengolah’. Dia menegaskan bahwa untuk mendapatkan apapun dari Prabowo, seseorang harus datang dengan pikiran yang ikhlas dan tulus. Selain itu, Habiburokhman juga menyoroti kelebihan Prabowo dalam mengelola sumber daya manusia di sekitarnya. Ia menyebut bahwa Prabowo mampu mengatur berbagai macam SDM yang ada di sekitarnya dengan baik, baik yang terlalu kiri maupun terlalu kanan.
Dalam konteks pengelolaan SDM, Prabowo dinilai mampu menarik dan merangkul berbagai elemen hingga ke tengah, apakah itu dari spektrum politik yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengatur lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, Prabowo Subianto tidak hanya dikenal sebagai seorang pemimpin yang tegas, tetapi juga mampu mengelola berbagai tantangan internal yang ada di lingkungannya dengan baik.
