Nissan Mengancam Pemutusan Hubungan Kerja Bagi Lebih dari 10.000 Karyawan
Sebuah kabar mengejutkan datang dari perusahaan otomotif Jepang, Nissan, yang dilaporkan oleh NHK pada Senin, 12 Mei 2025. Lebih dari 10.000 karyawan Nissan di seluruh dunia kini berada dalam ancaman pemutusan hubungan kerja akibat penurunan performa keuangan perusahaan. Jumlah karyawan yang terdampak diperkirakan mencapai 20.000 orang, sekitar 15 persen dari total tenaga kerja global Nissan.
Pada tahun fiskal 2024, Nissan mencatat kerugian bersih sebesar 750 miliar yen, jauh di atas perkiraan sebelumnya yang hanya sekitar 80 miliar yen. Dengan kondisi keuangan yang semakin memburuk, Nissan memutuskan untuk mengganti CEO mereka, Makoto Uchida, dengan Ivan Espinosa pada bulan Maret. Espinosa resmi menjabat sebagai Presiden dan CEO Nissan mulai 1 April 2025.
Nissan Motor, yang berdiri sejak 1933, dikenal dengan merek kendaraan seperti Nissan, Infiniti, dan Datsun. Meskipun merek Datsun dihentikan secara global pada tahun 2022, namun dihidupkan kembali pada tahun 2013 untuk pasar otomotif di India, Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan. Kabar ini tentu mengejutkan dan menjadi sorotan utama dalam dunia otomotif global.
