Ida Farida mengalami kekerasan dari anggota Polres Metro Bekasi saat akan menjenguk adiknya yang ditahan. Melalui akun media sosial TikTok @idafaridasm, Ida menanyakan dasar surat penahanan adiknya kepada petugas. Namun, petugas menolak menunjukkan dengan alasan hanya bisa dilihat oleh orang tua dan bukan kakak kandung. Ida tidak puas dengan jawaban petugas, mencoba menghubungi rekannya melalui ponsel namun dipiting dan ponselnya dirampas oleh petugas.
Ida meminta Kapolres Metro Bekasi, Gubernur Jawa Barat, dan Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian dalam kasus tersebut. Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, meminta korban untuk segera melapor ke Biro Pengamanan Paminal Polres Metro Bekasi jika benar mendapat perlakuan tidak pantas. Menurutnya, penetapan tersangka dan penahanan terhadap adik Ida, Alwi Alatas, dilakukan sesuai prosedur karena terbukti melakukan tindak pidana penggelapan dana saat menjabat kepala sekolah SDIT Atssurayya.
Selain Alwi, istri Alwi, Holisoh Nurul Indah, sebagai bendahara SDIT juga dituduh menggelapkan dana. Alwi diduga menggelapkan dana sekolah terkait pembayaran internet, pembayaran listrik, dan pembelanjaan lainnya di SDIT Atssurayya. Total kerugian sekolah atas perbuatan keduanya mencapai Rp651 juta. Keduanya dijerat Pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama empat tahun.
