Pada Kamis, 18 September 2025, keluarga Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu (Kacab) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, mengungkapkan bahwa Ilham menunjukkan perilaku yang tidak biasa seminggu sebelum diculik dan ditemukan meninggal di Bekasi. Menurut kuasa hukum keluarga, Boyamin Saiman, ada beberapa hal yang mencurigakan seperti keputusan Ilham untuk tidak memarkir mobilnya di rumah dan menggantinya dengan menitipkannya ke satpam kompleks. Selain itu, Meskipun sudah lama berhenti merokok, Ilham kembali merokok menjelang kejadian tragis tersebut.
Keluarga juga mencatat adanya aktivitas mencurigakan, seperti seorang pengintai yang mengawasi rumah Ilham di Bogor dan seseorang yang datang ke kantornya tanpa membawa KTP. Mereka mendesak polisi untuk tidak hanya menangani kasus ini sebagai penculikan tetapi juga sebagai pembunuhan berencana sesuai Pasal 340 KUHP. Rekaman CCTV mengungkapkan bahwa Ilham diculik dan jasadnya ditemukan terikat di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Bekasi.
Polda Metro Jaya telah menangkap 15 orang terduga pelaku, namun satu pelaku dengan inisial EG masih buron. Dua prajurit TNI dari Detasemen Markas Kopassus juga terlibat dalam kasus ini dan sudah ditahan. Kasus ini menimbulkan banyak tanya dan agak misterius, menjadikannya sebagai fokus pemberitaan.