Beberapa waktu lalu, fenomena langit langka terjadi di jagat raya, menghiasi malam dari Minggu hingga Senin dini hari. Gerhana bulan total, atau dikenal sebagai blood moon, mempesona masyarakat Indonesia, karena cahaya bulan tampak berwarna merah darah. Fenomena ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia tanpa teleskop, bahkan ponsel pun dapat menangkap momen langka ini dengan jelas. Para ahli seperti Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa gerhana bulan total terjadi ketika seluruh purnama masuk dalam bayangan bumi. Warna merah darah yang terlihat pada bulan disebabkan oleh cahaya matahari yang dibiaskan atmosfer bumi mengenai permukaan bulan. Selain menikmati keindahan alam, momen gerhana bulan juga diimbau untuk memperbanyak ibadah, dengan melakukan salat gerhana, bersedekah, istighfar, doa, dan amal saleh. Kesempatan untuk menyaksikan gerhana bulan total berikutnya pada Maret 2026 hanya bisa dinikmati bagi sebagian masyarakat Indonesia, karena purnama telah terbit saat gerhana berlangsung.
Gerhana Bulan Total: Kemenag Ingatkan Perbanyak Ibadah!
