Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) telah berhasil menangkap empat terduga pelaku perusakan kantor polisi di wilayahnya setelah aksi anarkis terjadi selama demo pekan lalu. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan menyampaikan bahwa pihaknya masih tengah melakukan penyelidikan terhadap peran masing-masing terduga pelaku. Mereka juga sedang berupaya mengidentifikasi kemungkinan adanya terduga pelaku lainnya.
Menurut keterangan Dicky, terduga pelaku tersebut terdiri dari dua orang yang berasal dari Polsek Jatinegara, satu orang dari Polsek Cipayung, dan satu orang lainnya berasal dari Polres Metro Jaktim. Informasi terkait peran mereka belum diungkap secara detail karena masih dalam proses pengejaran kelompok-kelompok terkait.
Penangkapan keempat terduga pelaku ini dilakukan menyusul serangan yang dilakukan ratusan massa terhadap Polres Metro Jakarta Timur, di mana puluhan kendaraan terbakar di depan gedung akibat insiden tersebut. Keseluruhan peristiwa terjadi setelah Rantis Brimob menabrak dan melindas seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan saat berlangsungnya demo pada tanggal 28 Agustus lalu.
Demo tersebut bersumber dari protes terhadap kebijakan tunjangan anggota DPR serta sikap anggota dewan yang dianggap tidak responsif terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Kejadian meninggalnya Affan Kurniawan kemudian memunculkan tuntutan reformasi kepolisian, pembentukan tim investigasi terkait kematian Affan, stop kriminalisasi demonstran, transparansi anggaran anggota dewan, pemeriksaan dewan yang bermasalah, pemecatan kader partai yang tidak etis, dialog publik dengan mahasiswa dan masyarakat sipil, hingga tuntutan lain terkait keadilan dan pencegahan masalah ekonomi.
Namun, sejumlah pihak yang tidak dikenal sempat memanfaatkan aksi tersebut untuk menciptakan kerusuhan dan melancarkan perusakan terhadap bangunan dan fasilitas publik di berbagai kota. Aksi ini pun mendapat sorotan dari berbagai pihak terkait pemeliharaan ketertiban dan keamanan publik.