Polda Jawa Timur bersama jajaran Polres telah berhasil mengamankan 580 orang yang diduga terlibat dalam demo di enam kota dan kabupaten selama beberapa hari terakhir. Dari jumlah tersebut, 89 orang telah diproses hukum, 12 orang masih dalam pemeriksaan, dan 479 orang lainnya telah dipulangkan melalui pendampingan keluarga atau LBH Surabaya. Penangkapan dilakukan di Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Sidoarjo.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan di berbagai lokasi seperti Gedung Negara Grahadi dan Mapolda Jatim. Sebagai contoh, Polrestabes Surabaya mencatat jumlah tertinggi dengan 288 orang ditangkap, di mana 22 orang diproses hukum dan 266 orang dipulangkan. Selain itu, Polres Kediri Kota, Kabupaten Kediri, Polres Malang Kota, Kabupaten Malang, dan Polresta Sidoarjo juga melaporkan rentetan penangkapan terhadap pelaku demo.
Jules juga menyebut bahwa polisi telah mengamankan berbagai barang bukti, seperti batu, pentungan, dan bahan peledak rakitan dari tangan pelaku aksi rusuh. Polisi menduga adanya pola sistematis dalam aksi tersebut dan sedang mendalami hal tersebut dalam proses hukum yang berlangsung. Polda Jatim bersama TNI juga telah menyiagakan personel untuk mengantisipasi gelombang unjuk rasa susulan dengan melakukan patroli skala besar.
Ia juga mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungannya masing-masing, termasuk dalam menghadapi situasi demo di berbagai daerah. Kesadaran warga dalam menjaga lingkungan diakui telah tumbuh, bukan hanya di Kota Surabaya, tetapi juga di beberapa kota dan kabupaten lainnya. Jules menekankan kesadaran bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
