Subaryono, ayah dari diplomat muda Kemlu yang mendiang Arya Daru Pangayunan, meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto untuk mengusut misteri kematian putranya. Setelah 40 hari sejak kematian Daru, Subaryono akhirnya berbicara dengan media tentang kondisi keluarganya yang terguncang. Dilansir pada Selasa (8/7), jenazah Daru ditemukan dalam keadaan wajah terlilit lakban kuning di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Subaryono, seorang pensiunan dosen dan mantan kepala departemen di UGM, mengungkapkan bahwa dia dan istri dalam kondisi fisik dan mental yang lemah. Dengan usia 71 tahun, Subaryono merasa tidak mampu untuk memahami sepenuhnya situasi yang menimpa anaknya. Oleh karena itu, dia meminta agar para pejabat negara mengungkap misteri kematian Daru.
Dalam sebuah konferensi pers di Yogyakarta, Subaryono sangat rendah hati meminta Presiden Prabowo Subianto untuk turun tangan dalam mengusut kasus tersebut. Dia berharap kepada Kapolri, Panglima TNI, dan menteri luar negeri agar segera memberikan kejelasan terkait peristiwa tersebut. Ditemani oleh penasehat hukum keluarga Daru, Nicholay Aprilindo, Subaryono juga meminta agar Mabes Polri mengambil alih kasus ini dan melakukan investigasi yang komprehensif. Keluarga Daru masih mempertanyakan hasil investigasi Polda Metro Jaya yang menyatakan bahwa tidak ada tindak pidana dalam kasus kematian Daru. Oleh karena itu, mereka meminta proses rekonstruksi dan otopsi dilakukan ulang.
Daru, seorang diplomat muda Kemlu, ditemukan meninggal dengan keadaan yang mencurigakan di sebuah kos di Jakarta Pusat. Meskipun polisi menyatakan tidak ada unsur pidana dalam kasus ini, keluarga tetap bersikukuh dalam mendapatkan keadilan atas kematian Daru. Dengan harapan misteri ini segera terungkap, Subaryono dan keluarga berharap dapat menemukan keadilan bagi almarhum.