Pada hari Minggu, 24 Agustus 2025, di Kabupaten Bandung, aksi premanisme kembali terjadi. Seorang kepala toko elektronik bernama Erablue menjadi korban penyiraman air dan intimidasi oleh sekelompok pria yang diduga anggota organisasi kemasyarakatan setempat. Insiden ini bermula dari kekecewaan salah satu pelaku karena anaknya tidak diterima bekerja di toko tersebut. Peristiwa terjadi pada Jumat, 22 Agustus 2025, sekitar pukul 10.00 WIB di kawasan bisnis strategis Kabupaten Bandung, di mana sekelompok pria mendatangi toko Erablue dan melakukan intimidasi kepada kepala toko.
Korban juga mengaku dipaksa memberikan uang biaya parkir untuk lahan di sekitar toko, namun menolak karena lahan tersebut merupakan milik umum. Penolakan ini kemudian berujung pada aksi penyiraman air serta ancaman yang membuat korban trauma. Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa insiden bermula dari laporan warga melalui layanan darurat 110. Pelaku dilaporkan menyerang pemilik toko karena anak mereka tidak diterima bekerja di sana.
Tidak butuh waktu lama bagi polisi untuk mengamankan para pelaku. Saat ini, mereka telah dibawa ke Polsek Baleedah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi menegaskan bahwa mereka tidak akan memberi ruang bagi praktik premanisme di wilayah Kabupaten Bandung dan meminta masyarakat untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa. Di lain tempat, terjadi pula aksi tak terduga di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) di Bekasi, di mana sekelompok anggota organisasi masyarakat membuat kerusuhan. Itulah laporan terkini terkait aksi premanisme yang masih terus terjadi di beberapa wilayah.