John Wall, pebasket Amerika Serikat, mengumumkan secara resmi pensiun dari NBA setelah 11 musim berkarier. Wall, yang berusia 34 tahun, memutuskan untuk mengakhiri kiprahnya di liga basket paling bergengsi dunia dengan rata-rata 18,7 poin, 8,9 assist, dan 4,2 rebound per pertandingan dalam 647 laga musim reguler. Pengumuman pensiun Wall disampaikan melalui akun media sosial pribadinya pada Selasa. Dalam video retrospektif berjudul “Retired but never done. Doing it the #WallWay”, Wall menegaskan bahwa walau pensiun dari lapangan, ia tetap akan tetap terlibat dalam dunia bola basket. “Today, I’m stepping off of the court, but not away from the game. Basketball will always be in my life, and new opportunities present themselves,” ujar Wall dalam unggahan Instagram resminya.
John Wall dikenal luas sebagai salah satu point guard paling eksplosif pada masanya. Dipilih sebagai pilihan pertama oleh Washington Wizards pada NBA Draft 2010 setelah hanya bermain satu musim di Universitas Kentucky, Wall membawa Wizards selama satu dekade sebelum bermain untuk Houston Rockets dan Los Angeles Clippers. Ia meraih lima gelar NBA All-Star dan masuk ke tim All-NBA Third Team pada musim 2016/2017 dengan rata-rata 23,1 poin dan 10,7 assist per pertandingan. Wall juga membawa timnya ke beberapa prestasi seperti memenangkan Kontes Slam Dunk NBA pada 2014.
Namun, perjalanan karier Wall tidak lepas dari cedera serius, termasuk cedera Achilles pada 2019 yang membuatnya absen panjang. Meskipun demikian, Wall tetap menjadi motor utama Washington Wizards dalam penampilan playoff dan prestasi tim. Sebelum memasuki NBA, Wall telah menunjukkan bakatnya sejak SMA dan terus menanjak hingga menjadi pilihan utama pada NBA Draft 2010. Saat ini, hanya Paul George yang tersisa sebagai pemain aktif dari NBA Draft 2010 setelah Wall resmi mengumumkan pensiunnya.
Dengan keputusan pensiun dari NBA, John Wall membuka babak baru dalam karier basketnya dan menyatakan bahwa bola basket akan tetap menjadi bagian penting dalam hidupnya. Perjalanan karier dan kontribusi Wall bagi timnya akan selalu dikenang oleh para penggemar bola basket.