Inosentius Samsul, calon tunggal Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang sedang menjalani uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi III DPR RI, berkomitmen untuk tidak membuat putusan yang kontroversial. Dia menegaskan bahwa misinya adalah untuk meningkatkan kualitas putusan MK agar lebih mudah dipahami, dapat dilaksanakan, dan menjadi solusi. Sebagai pengganti Hakim MK Arief Hidayat yang akan segera pensiun, Inosentius bertekad menjadikan MK sebagai institusi yang dapat dipercaya dan memberikan keadilan bagi semua.
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menyatakan pentingnya MK sebagai lembaga peradilan yang merdeka, tetapi tetap harus terpercaya dan akuntabel. Menurutnya, MK harus bebas dari pengaruh kelompok tertentu dan tidak boleh anggapannya selalu benar. Habiburokhman menekankan perlunya pembenahan mentalitas tersebut agar MK dapat menghasilkan putusan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan secara konstitusional, rasional, hukum, dan keadilan bagi masyarakat.
Proses uji kelayakan dan kepatutan calon tunggal Hakim Konstitusi dijalankan dengan mekanisme penjaringan yang objektif, akuntabel, transparan, dan terbuka. Inosentius Samsul, Kepala Badan Keahlian DPR RI saat ini, telah menjadi calon tunggal untuk posisi Hakim Konstitusi. Dengan komitmennya yang kuat, Inosentius berharap dapat membawa perubahan positif dalam menghasilkan putusan yang bermutu dan bermakna bagi masyarakat Indonesia.
