Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengungkapkan perkembangan proyek konservasi gajah di lahan milik Presiden Prabowo Subianto di Aceh. Proyek ini diberi nama Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI) dan saat ini sedang melakukan berbagai langkah seperti perbaikan habitat gajah, perhitungan ulang jumlah gajah, dan melibatkan masyarakat setempat dalam upaya perlindungan. Dalam keterangan pada Kamis (7/8), Raja Juli menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan dua blok lahan, yakni 21 ribu hektare untuk blok I dan 14 ribu hektare untuk blok II. Dengan menggunakan teknologi geothermal, diharapkan pada bulan September dapat mengetahui jumlah gajah secara lebih akurat.
Langkah-langkah habitat improvement sedang dilakukan dengan persiapan pakan yang mencukupi untuk gajah. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menciptakan perdamaian antara gajah dan manusia, menjaga keberlangsungan hidup gajah Sumatera yang terancam kritis. Raja Juli menegaskan bahwa usaha ini sebagai upaya pelestarian lingkungan demi harga diri Sumatera dan bangsa Indonesia. Sebelumnya, Prabowo menceritakan pengalamannya ketika menyerahkan 90 ribu hektare lahan hutan di Aceh untuk kawasan perlindungan gajah setelah menerima surat dari Raja Charles III dari Inggris. Surat tersebut mempengaruhi keputusannya untuk menambah luas lahan yang diserahkan dari 20 ribu hingga 90 ribu hektare. Ini menunjukkan kepedulian dan komitmen pihak terkait dalam menjaga keberlangsungan hidup gajah di Indonesia.