Pada tanggal 5 Agustus 2025, Anggota Komisi XI DPR RI fraksi PKB, Tommy Kurniawan, menyoroti fenomena Rojali dan Rohana sebagai indikasi melemahnya daya beli masyarakat yang harus diantisipasi oleh pemerintah. Menurutnya, tren ini menandakan perlambatan ekonomi yang memerlukan respons cepat. Tommy menekankan pentingnya memperkuat sektor rumah tangga sebagai penggerak utama ekonomi nasional melalui inovasi dalam layanan dan kebijakan ekonomi guna merangsang minat berbelanja. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2025 hanya mencapai 4,87 persen, turun dari periode sebelumnya sebesar 4,91 persen. Konsumsi rumah tangga merupakan kontributor penting terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, sehingga penurunan ini patut mendapat perhatian. Tommy memberikan peringatan bahwa dampak dari penurunan minat belanja ini dapat melambatkan laju ekonomi nasional secara signifikan dan mendesak pemerintah serta pelaku usaha untuk mengambil langkah inovatif guna menghidupkan kembali minat berbelanja masyarakat. Tommy juga menekankan perlunya pusat perbelanjaan untuk berinovasi dan meningkatkan pelayanan agar dapat mendorong daya beli masyarakat.
Inovasi Kebijakan Ekonomi Rohana-Rojali: Melejitkan Daya Beli
