Empat pelajar di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 11 di Bandung memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa tidak sanggup menyesuaikan diri dengan kurikulum gabungan antara kurikulum merdeka dan kurikulum pembentukan karakter. Kepala SRMA 11, Tintin Sri Suprihatin, mengatakan bahwa keempat siswa tersebut terdiri dari tiga siswi dan satu siswa asal Kota Bandung yang merasa kesulitan jauh dari orang tua. Hal ini membuat mereka memilih untuk kembali belajar di rumah. Meskipun demikian, keempat siswa tersebut telah digantikan dengan empat siswa baru sehingga jumlah siswa di sekolah tetap sama, yaitu 100 orang. Selama dua minggu pertama proses pembelajaran, salah seorang siswa SRMA 11, Noviskarimah (15), merasa nyaman meskipun terkadang merindukan orang tuanya. Namun, Noviskarimah menyadari bahwa ini adalah kesempatan untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.
Alasan 4 Siswa Sekolah Rakyat Bandung Keluar, Kangen Orang Tua
