Aktivis demokrasi Neni Nur Hayati menyomasi Diskominfo Jabar dan menuntut permintaan maaf atas dugaan doxing. Somasi tersebut terkait dengan unggahan video di Instagram Diskominfo Jabar yang menampilkan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan foto Neni. Hal ini mengakibatkan Neni menerima banyak komentar negatif dan ancaman di akun media sosialnya. Menurut Neni, kritik yang disampaikannya terhadap kebijakan gubernur bukan personal. Ia kecewa karena merasa bahwa tindakan memasang foto tanpa izin merupakan bentuk tindakan represif terhadap warga negara yang kritis. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Diskominfo Jabar terkait somasi tersebut. Amnesty International Indonesia menyatakan bahwa serangan digital terhadap Neni adalah bentuk serangan terhadap kebebasan sipil. Perlindungan hak atas kebebasan berekspresi diatur dalam Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik. Amnesty juga mencatat adanya kasus serangan digital terhadap pembela HAM di Indonesia.
Aktivis Demokrasi Somasi Diskominfo Jabar: Kasus Doxing
