Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menekankan kepada Bareskrim Polri untuk segera mengumumkan hasil gelar perkara khusus terkait kasus dugaan ijazah palsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo atau Jokowi. Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyampaikan hal ini setelah mengikuti gelar perkara khusus sebagai pengawas eksternal. Anam menegaskan bahwa proses gelar perkara tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan mengharapkan agar hasilnya segera diumumkan.
Pada kesempatan tersebut, Anam menjelaskan bahwa dalam proses gelar perkara sebelumnya, Biro Pengawasan Penyidikan melibatkan pihak ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Komisi III DPR, dan Ombudsman. Selain itu, UGM juga telah memaparkan potensi tanda-tanda ijazah palsu Jokowi mulai dari font, foto, logo, dan elemen lainnya. Proses gelar perkara tersebut telah melibatkan pembanding sebanyak 19 hingga 20 item untuk menentukan keotentikan ijazah tersebut.
Sebelumnya, Bareskrim Polri telah melakukan gelar perkara khusus terkait dugaan kepemilikan ijazah palsu Jokowi yang dilaporkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa ijazah Jokowi di SMAN 6 Solo dan Fakultas Kehutanan UGM adalah asli, dan tidak ada unsur pidana yang ditemukan dalam kasus tersebut. Selama proses penyelidikan, polisi telah meminta keterangan dari 39 saksi termasuk pihak di Fakultas Kehutanan UGM dan teman Jokowi semasa studi. Selain itu, telah dilakukan uji laboratorium forensik terhadap berbagai dokumen terkait kasus ini. Akhirnya, polisi menghentikan penyelidikan atas kasus tersebut.
