Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi menegaskan bahwa Indonesia tetap akan tetap berada di dalam organisasi BRICS meskipun mendapat ancaman dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ancaman tersebut berupa penambahan tarif impor sebesar 10% untuk negara-negara yang mendukung kebijakan anti-Amerika serta BRICS. Prasetyo menganggap hal ini merupakan konsekuensi yang harus diterima karena Indonesia telah menjadi anggota BRICS. Pemerintah saat ini sedang melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat dan masih punya waktu hingga 1 Agustus 2025 untuk proses negosiasi. Presiden Trump mengumumkan rencana tarif tambahan tersebut saat pertemuan para pemimpin BRICS di Rio de Janeiro, Brasil. Para pemimpin BRICS juga menunjukkan kekhawatiran terhadap tindakan proteksionis sepihak Trump yang dapat mengganggu ekonomi global. Masa depan hubungan perdagangan antara Indonesia dan AS akan tergantung pada kelanjutan negosiasi antara kedua negara.
Istana Pastikan Indonesia Tetap dalam BRICS Meski Diancam Trump
