Perlombaan perahu tradisional Pacu Jalur di Sungai Kuantan, Riau, menjadi sorotan publik belakangan ini, terutama melalui media sosial. Rekaman pendayung cilik yang kompak dan penuh semangat dalam menjaga keseimbangan jalur perahu telah memikat perhatian masyarakat Indonesia dan kreator konten mancanegara. Tradisi Pacu Jalur bukan sekadar perlombaan, namun juga menyimpan makna filosofis yang dalam bagi masyarakat Kuantan Singingi, Riau. Nilai-nilai kebersamaan, semangat juang, dan penghormatan terhadap alam tergambar dalam tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ritual khusus dalam pembuatan perahu jalur, mulai dari upacara adat hingga penentuan posisi anak coki, menambah kental nuansa filosofis Pacu Jalur. Gerakan tari dan langkah kaki yang dilakukan anak coki saat memimpin perlombaan juga memiliki makna yang dalam, menggambarkan penghormatan, syukur, dan semangat perjuangan. Musik tradisional yang menemani jalur menambah semangat dan kebersamaan dalam setiap lomba Pacu Jalur. Kini, aksi anak coki di atas jalur kembali viral di media sosial, menandakan keunikan dan daya tarik dari Festival Pacu Jalur yang selalu dinanti oleh banyak orang.
Filosofi Gerakan Pacu Jalur Kuantan Singingi Riau: Makna dan Khasiatnya
