Masuk angin adalah keluhan kesehatan umum yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia. Istilah ini lebih dikenal secara lokal dan tidak termasuk dalam terminologi medis resmi. Namun, banyak orang menganggap masuk angin sebagai masalah nyata yang memerlukan penanganan. Salah satu cara tradisional yang sering digunakan untuk meredakan gejala masuk angin adalah dengan melakukan kerokan. Proses ini dilakukan dengan menggoreskan benda seperti koin atau bawang merah ke kulit yang diolesi minyak. Teknik ini diyakini dapat merangsang sirkulasi darah di jaringan lunak untuk meningkatkan aliran darah.
Di Tiongkok, teknik serupa dikenal dengan nama gua sha, meskipun lebih mirip dengan akupunktur dan menggunakan alat khusus. Namun, manfaat kerokan untuk meredakan masuk angin ternyata banyak, seperti membantu melancarkan aliran darah, meredakan ketegangan dan nyeri di leher, mengurangi migrain dan sakit kepala, serta meringankan gejala perimenopause. Namun, ada beberapa efek samping yang mungkin muncul dari kerokan, seperti risiko merusak pembuluh darah, potensi penularan jika terjadi luka terbuka, nyeri berkepanjangan di area yang dikerok, dan munculnya memar dan pembengkakan.
Meski kerokan memiliki manfaat yang terbukti, penting juga untuk memperhatikan kemungkinan efek samping yang dapat terjadi. Konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan metode ini, terutama jika mengalami kondisi kesehatan tertentu. Dengan pemahaman yang baik tentang manfaat dan risiko kerokan, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan Anda.
