Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terjamin kepada setiap warga negara, sesuai dengan Pasal 28H dan 34 UUD 1945. Hingga Juni 2025, sebanyak 8 juta warga Indonesia sudah berpartisipasi dalam program ini, dengan target mencapai 280 juta warga dalam lima tahun. Anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp4,7 triliun dari APBN 2025, setara dengan infrastruktur penting di negara maju.
Pemeriksaan kesehatan dini sangat penting mengingat beban penyakit tidak menular yang semakin meningkat di Indonesia. Pemeriksaan melalui CKG dapat mencegah kondisi kronis yang mahal dan sulit diobati. Program ini memperluas cakupan melalui pemeriksaan berbasis komunitas, termasuk di sekolah, organisasi masyarakat, BUMN, perusahaan swasta, dan kelompok hobi.
Sekolah CKG direncanakan akan diluncurkan pada Juli 2025, dengan tujuan memberikan layanan kesehatan bagi 50 juta siswa dari semua tingkatan pendidikan dasar dan menengah. Tingkat partisipasi tertinggi terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. CKG telah berhasil mendeteksi masalah kesehatan utama seperti hipertensi, diabetes, dan masalah gigi serta mulut di antara pesertanya.
Melalui program ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah penyakit jantung dan stroke, yang menjadi penyebab kematian teratas di Indonesia. CKG merupakan investasi nasional yang strategis, sesuai dengan praktik terbaik global dalam pelayanan kesehatan. Dengan semangat SATU KESEHATAN, KESEHATAN UNTUK SEMUA, pemerintah berharap warga Indonesia dapat memanfaatkan program CKG untuk hidup lebih sehat dan mendorong transformasi Indonesia menjadi negara maju.
